Sakit Mata Merah,  Sakit Mata Pada Bayi, Sakit Mata Belekan, Sakit Mata Menular, Sakit Mata  Pada Anak, Sakit Mata Saat Hamil, Sakit Mata Ikan, Sakit Mata Bayi,  Sakit Mata Anak, Sakit Mata Pada Balita

Obat Sakit Mata Merah Dan Sakit Mata Belekan

Pernah mengalami belekan? Atau istilah sok kerennya konjungtivitas. Mata merah atau belekan merupakan penyakit yang tidak pandang usia. Anak kecil hingga orang tua bisa terkena penyakit ini. Belekan merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, dan terkadang virus tersebut juga ditunggangi oleh kuman sehingga terjadi infeksi pada bagian mata. Penderita yang terkena penyakit ini akan merasakan pedih pada matanya, mata menjadi merah dan bengkak, bahkan ketika bangun tidur, si penderita akan kesulitan untuk membuka matanya, karena terdapat banyak kotoran di seputar kelopak matanya. Sehingga pandangan menjadi kabur dan terasa ada ganjalan pada bola mata.
Sakit Mata Merah,  Sakit Mata Pada Bayi, Sakit Mata Belekan, Sakit Mata Menular, Sakit Mata  Pada Anak, Sakit Mata Saat Hamil, Sakit Mata Ikan, Sakit Mata Bayi,  Sakit Mata Anak, Sakit Mata Pada Balita

Penyakit ini sangat menular, media penularannya biasanya melalui benda-benda yang dipakai atau bersentuhan dengan mata si penderita, seperti kacamata, handuk, sapu tangan, dll. Bahkan penularannya juga bisa melalui jari tangan, apabila si penderita mengusap matanya dengan tangan, sehingga tangannya tercemar virus. Sehingga tidak mengherankan, apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit ini, maka anggota keluarga yang lain akan sangat mudah tertular.

Si penderita untuk sementara harus berhenti beraktivitas, seperti sekolah dan bekerja. Karena virus ini dapat bertebaran di udara dan bisa hingga di mana saja, dan kondisi lingkungan yang berdebu dan berpolusi dapat memperparah penyakit dan bisa membahayakan orang di sekitarnya.

Belekan merupakan radang konjungtiva,sisi dalam kedua kelopak mata yang menutupi sisi putih pada mata.

Ada beberapa penyebab belekan :

  1. Reaksi alergis terhadap debu, spora jamur, ketombe, atau kontak langsung dengan air or kosmetik yang mengandung zat klorine.
  2. Belekan karena bacterial, dicirikan dengan kotoran yang berwarna kekuningan agak mirip seperti isi jerawat pokoknya yaa gitu dech!! Hehehe, untuk masalah seperti ini bisa sedikit kita atasi kompres dengan air hangat tambahkan minyak anti biotik pada air hangatnya, atau obat tetes untuk bakteri, karena banyaknya jenis bakreri yang ada maka untuk lebih enaknya dapat langsung bertanya kepada dokter, jika diatasi dengan teratur belekan jenis ini dapat hilang dalam waktu 2 – 3 hari
  3. Konjungtif viral (belekan viral) ini terjadi akibat komplikasi flu dan pilek hal ini sedikit menghasilkan kotoran hitam, tapi lebih banyak keluar air di banding konjungtif bakteri sehingga jika bangun tidur mata akan sangat rapat dan sulit untuk terbuka, hal ini biasanya terjadi jika antibiotika tidak bekerja sepenuhnya, maka diperlukan 2 – 3 minggu untuk menghilangkan belekan ini.

Ada beberapa tips untuk menghilangkan belekan :

Tidak semua infeksi mata perlu diobati jika penyebabnya virus. Namun, jika penyebabnya kuman, baik sejak awal maupun kuman yang menunggangi kemudian, diperlukan antibiotika. Terlebih jika infeksinya oleh trachoma yang komplikasinya bisa mengakibatkan kebutaan.

Ada dua macam obat untuk penyakit ini, salep dan tetes. Untuk penyakit infeksi mata yang berat, daya kerja salep lebih bertahan lama. Sebab, sesuai bentuknya, obat berbentuk salep lebih mudah menempel dan bertahan lama pada selaput lendir mata dibandingkan dengan obat tetes. Obat tetes lekas habis masa kerjanya karena mudah mengalir keluar lagi bersama air mata. Sehingga obat tetes lebih sering dipakai daripada obat berbentuk salep, mungkin setiap 3 - 4 jam sekali. Atau bisa lebih dari itu, sesuai tingkat keparahan infeksinya.

Salep kurang disukai sebab mengganggu pandangan dan memberikan rasa kurang enak di mata, selain kurang sedap dipandang. Lagi pula tidak semua pasien memakai salep mata secara benar. Mereka mengoleskan salep pada selaput lendir merah kelopak mata, bukan langsung pada biji mata, sehingga berlepotan mengenai bulu mata. Caranya mirip dengan cara mengoleskan odol pada sikat gigi. Di depan cermin, salep dioleskan pada sisi dalam kelopak mata bagian bawah dengan cara menarik kelopak mata bawah.
Belilah obat infeksi mata sesuai dengan resep dokter, karena obat mata yang ada dipasaran belum bisa sampai membunuh bibit-bibit penyakitnya dan tidak semua penyakit mata merah sama penyebabnya dan sama pula obatnya. Pemakaian obat mata sembarangan bisa membahayakan mata. Untuk infeksi mata yang dinilai parah, dokter mempertimbangkan pemberian obat minum, selain salep atau obat tetes mata.

  1. Jangan menyentuk mata dengan jari, karena banyak kuman yang menenpel pada jari tangan, jika terjadi gatal gunakan kain lembtu untuk mengusapnya.
  2. Dengan mata terpejam basuhlah kelopak mata dengan air hangat, INGAT!!! Air hangat bukan air panas jika terlalu panas justru akan menyebabkan iritasi, hal ini untuk melunakan dempetan mata dan menghilangkan kotoran sisa belekan yang masih menempel pada kelopak mata usapkan 3 – 4 kali sehari setidaknya 5 mnt.
  3. Gunakan obat tetes untuk mengurangi iritasi dan rasa gatal pada mata
  4. Untuk yang agak ganjen hindari pemakaian tata rias di daerah mata sampai infeksi bisa benar- benar bia dihilangkan
  5. Jangan dulu menggunakan kontak lens jika masih infeksi
  6. Seringlah mencuci tangan karena secara tidak sadar per hari kita menyentuh daerah mata sekitar +10x
  7. Jika dalam 2 – 3 hari mata semakin tidak nyaman dan sensitive terhadap cahaya, cobalah untuk istirahatkan mata anda (maksudnya tidurlah yang cukup) min 6 jam, jika masih kedokter dunks!!!
  8. Atau coba cara yg tradisional. Ambil daun sirih segar 4 lembar direbus, setelah dingin gunakan untuk kompres mata yg sakit.

Pencegahan
Virus penyakit ini biasanya ada di tempat-tempat yang kumuh, seperti percikan air banjir. Hindari memegang dan mengucek mata jika terasa gatal. Dan hindari juga kontak langsung dengan si penderita.

Biasakan hidup sehat dan bersih. Ingat..! Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar